Failed : no mention

1 komentar

Dikopas dari catetan di one-note:

Mbak note..
Hari ini ramdom abis. Berusaha sok kul di depan temen temen yang pada panik nugas dan kuis, tapi sebenernya sayaaa ramdom pisaaaan.

Berniat buat gak sms kang asdos gaje itu. Memang sih jadi berasa ada yang ilang. Tapi yah, mungkin memang harus dibiasakan. Terutama setelah menyadari: saya bukan siapa siapa serba biasa dan tidak istimewa.

Mungkin memang. Terlalu banyak perhatianku ke dia, dan senua berasa jadi hal yang biasa. Saya terlalu memanjakannya. Apa yang dia mau selalu di usahakan ada, dan saya gak peduli tanggepan dia apa, mau nerima, nolak, atau biasa saja. Saya pernah benar benar gak peduli dengan tanggepannya. Kata bibul, saya sudah sampai level "sayang". Dimana saya peduli dan gak peduli dia nya mau peduli atau enggak. Yah, mungkin benar, saya memang sudah berada di level itu. Saya takut banget nyakitin perasaannya nyinggung perasaannya, dan saya mau dia merasa nyaman dimana pun, tanpa saya sekalipun, saya berusaha tetap menjaga perasaannya, berusaha menuhi pinginnya semua butuhnya, selama saya tau dia membutuhkannya.

Berlebihan, ya memang. Tapi semua berjalan begitu saja. Saya tetaplah saya yang jutek dan berusaha biasa di depan dia, berusaha menunjukkan kalau saya bener bener cuman teman baik buatnya, dan gak lebih. Berusaha menepis berita berita tentang kami yang belum benar adanya, tidak lain cuman buat jaga perasaan dia, biar dia tetap nyaman menjalani hari nya, tanpa merasa terusik dengan segala sesuatunya.

Saya sadar, mengakui atau nggak, dia masih berusaha menjaga perasaan a(bintang dua)a. Dan a(bintang dua)a, yang, jelas terlihat banget kalau dia masih perhatian sama si kang asdos. Yak. Lalu siapa saya dan kenapa masih berdiri disini??

Harusnya, sekali lagi saya sadar kalau memang saya bukan siapa siapa , serba biasa dan tidak istimewa. Dan memang saya dalam tahap mengusahakan itu semua, andaikan sja bisa, andaikan saya segera tersadar, mungkin saya tidak akan bertingkah sebodoh ini.

Mengutip kata kata bibul: dia tuh bukan suka sama flo, tapi dia pingin dimanja dan gak mau kehilangan flo. Thanks bibul.

Mengingat posisi si mbak merah yang katanya bakalan dihapus dari RAM. Yang pasti bukan saya, dan pasti saya gak mau jadi si nmerah yang mau dihapus. Thanks mbak merah.

Mereview status dia beberapa minggu lalu, si merah - si biru. Mungkin si biru sudah dipilihnya. Selamat ya!! Thanks si biru.

Dan akhirnya, kesimpulan belum diambil.
Saya masih saja terus jadi saya yang TIDAK PEDULI. Tidak peduli dia peduli atau enggak saya akan PEDULI.

-------------------------------------------------------------------------------------

Well..
Saya cuman butuh tamparan sedikit keras yang bisa membangunkan saya. Tamparan kecil terlalu lemah dan sering ter-ignore.

Well..
Masih gak bisa konsen juga. Kuis nunggu tugas numpuk. Tapi..

Well..
Sudah ku mencoba menghibur diriku dengan banyak banyak makan.
Gak mempan..

Well..
Siapapun, mohon bantuannya :)

Saya cuman pingin jadi biasa.

Kadang saya pingin jadi sesuatu yang tidak berperasaan. Agar bisa melakukan apapun, melihat apapun tanpa bisa merasa sakit.
Tapi, sekali lagi. Saya takut menyakitinya..

[+/-] Selengkapnya...